Kaisa Indonesia

http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/23/hari-anak-nasional-hari-anak-ngelem-di-jalanan/ Anak-anak ngelem di bawah spanduk Hari Anak Nasional “Pemerintah belum memberi perhatian penuh kepada anak-anak Indonesia. Buktinya masih banyak yang cari uang di jalanan, tidak sekolah,  ngelem , bekerja, dan lainnya”. Demikian sambutan lantang tanpa teks dari Arif Rohman Hakim , kontingen Provinsi Bangka Belitung yang didaulat mawakili 330 peserta Kongres Anak Nasional  (KAN)  pada saat pembukaan KAN ke 10 di Gedung merdeka. Jl Asia Afrika Kota Bandung. Pernyataan Arif memang tidak mengada-ada. Pada hari  Sabtu, 23 Juli 2011 bertepatan dengan hari Anak Indonesia, ketika teman-temannya berkongres di hotel nan sejuk, bersih dan nyaman, 5.000 anak jalanan berkeliaran di seantero kota Bandung. Menunggu perhatian pemerintah. Menunggu rumah singgah yang tak kunjung terealisasi. anak jalanan, berkumpul sebelum acara Sebagian kecil dari anak jalanan tersebut mengikuti kegiatan yang

  “ Mendidik seorang laki-laki, artinya mendidik laki-laki itu sendiri. Sedangkan mendidik satu orang perempuan, artinya kamu telah mendidik satu generasi .” Karena itu walau mendapat banyak rintangan seperti ketidaksesuaian waktu, kesulitan berkomunikasi hingga  pelatihan yang harus diulang lagi dan lagi. Hal tersebut  tidak membuat kami patah semangat karena kami yakin walau hanya setetes, ilmu itu pasti bermanfaat.