Anak-anak belajar proses banjir dan mengetahui kegunaan LRB (kiribawah) serta sumur resapan (kanan bawah) “Daunnya dipetiki anak-anak untuk mainan, bu”, keluh ibu-ibu komunitas Engkang-engkang. Suatu komunitas warga bantaran sungai Cidurian yang sedang bersemangat menata lingkungannya. Mereka belajar urban farming , bertanam sayuran dan tanaman hias dalam pot untuk kemudian disimpan berjejer di sepanjang jalan-jalan setapak RW 10, Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Tetapi rupanya anak-anak kecil nan tak berdosa ini merasa asing dengan lingkungan baru tersebut. Mereka lebih akrab dengan pemandangan sehari-hari ketika jalan-jalan lengang berdebu dan kantung plastik berisi sampah bergelantungan di sepanjang jalan sementara ibu-ibunya asyik menyiangi sayuran untuk memasak sambil mengobrol dengan tetangga. Bangunan rumah yang tidak menyisakan ruang terbuka hijau dan jalan setapak yang sempitlah penyebab para penghuninya enggan bercocok tanam. Karena
“I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand”