Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2014

Perkedel Singkong Yang Yummyyyy........

  perkedel singkong, selalu disertakan pada tumpeng singkong Awalnya hanya ajakan untuk membuat nasi tumpeng singkong, sebagai pengganti nasi tumpeng beras yang jamak ditemui diperhelatan. Ternyata salah seorang anggota komunitas, ibu Odang berkreasi membuat perkedel singkong. Rasanya? Luar biasa, yummyyy …… mungkin karena ngga bikin eneg ya? Menurut ibu Odang, singkong bisa diparut halus dahulu kemudian dibumbui, atau dikukus hingga mekar kemudian dihaluskan selagi panas. Bahan-bahannya sebagai berikut: 500 gram singkong 100 gr daging cincang 1 sendok makan margarin 3 siung bawang putih dikeprek 2 siung bawang merah diiris halus 2 lembar daun bawang Merica secukupnya Pala halus secukupnya Garam secukupnya 1 kuning telur 1 putih telur Minyak untuk menggoreng Cara membuat: 1.     Panaskan margarine, tumis bawang merah dan bawang putih yang telah diulek bersama merica dan pala. 2.     Masukkan daging cincang, masak hingga harum dan ai

Nasi Tumpeng Singkong Yang Lekker

  Nasi tumpeng singkong pesanan Kecamatan Sukajadi Siapa yang tak kenal tumpeng? Setiap syukuran rumah baru, ulang tahun, khitanan dan berbagai even lain, umumnya penyelenggara pesta menghidangkan tumpeng. Mungkin karena mudah, tidak bingung menyerasikan nasi dan lauk pauknya. Yang penting rame ketika acara motong tumpeng yang biasanya ditandai dengan menyendok puncak tumpeng dan memberikan pada seseorang yang dihormati/disayangi.  Ternyata bentuk tumpeng yang mengerucut keatas merupakan symbol agar kualitas hidup terus meningkat, sedangkan lauk pauk menjadi symbol ekosistem kehidupan alam. Itulah mungkin penyebab begitu beragamnya lauk yang tersaji di tumpeng, mulai dari urap, telur balado, ayam goreng, sambal goreng tempe, perkedel dan tentu saja tak pernah ketinggalan: “sambal!” Mengingat begitu seringnya tumpeng disajikan, kamipun memutar otak agar syukur-syukur jika suatu kali nanti mendapat order, minimal ya memperkenalkan makanan olahan singkong dalam bentu

Rentenir VS Keuangan Syariah

Ibu-ibu Komunitas Sukagalih (dok. Maria G Soemitro) Suatu keniscayaan bahwa kehadiran rentenir bak dua sisi mata uang, dibenci sekaligus dibutuhkan. Di suatu saat kedatangannya bak dewa penolong tapi disaat lain bak hantu yang ditakuti. Realitas yang terjadi dimasyarakat tersebut berlangsung masif. Entah berapa juta keluarga hancur/sakit/jatuh miskin akibat terkena jerat rentenir. Tragedi yang menimpa pak Akiem, seorang warga masyarakat di Kelurahan Sukagalih kecamatan Sukajadi merupakan contoh kasus ketidak berdayaan melawan rentenir. Bermula meminjam uang Rp 100 ribu untuk menambah modal warung, pinjaman tersebut membengkak menjadi ratusan ribu rupiah pada saat pak Akiem terlambat membayar. Kemalangan bertambah ketika pak Akiem jatuh sakit dan harus berulang kali dirawat di rumah sakit. Tidak ada tempat untuk meminjam uang, rentenir datang bak pahlawan. Pahlawan yang menyeret mereka ke jurang kemiskinan yang paling dalam karena pinjaman dengan cepat berubah menja