Resmi sejak akhir tahun 2015, berdiri divisi baru Kaisa Indonesia yang mewadahi kegiatan pangan lokal. Pembentukannya didasari pemikiran bahwa panganlah yang dibutuhkan ketika bencana. Pangan jauh lebih penting dibanding pakaian dan perlengkapan hidup lainnya. Dan tentu saja harus pangan lokal yaitu makanan yang terbuat dari hasil produksi petani Indonesia, bukan bahan makanan impor seperti tepung terigu. Karena ketika bencana iklim terjadi maka kemungkinan besar tidak aka nada lagi negara yang mampu mengimpor hasil panennya ke Indonesia. Mereka sibuk memenuhi kebutuhan warga setempat. Salah satu hasil produksi petani Indoonesia yang amat familier adalah singkong. Ubi kayu yang bernama latin Manihot utilissima merupakan perdu yang bisa tumbuh mencapai 7 meter. Umbinya dikenal sebagai makanan pokok yang mengandung karbohidrat namun miskin protein. Nah, resep hasil dapur Nyi Omas kali ini tidak hanya untuk camilan di sore tapi juga bisa dijadikan brunch dan sarap
“I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand”