Siapa
yang tak kenal tumpeng? Setiap syukuran rumah baru, ulang tahun, khitanan dan
berbagai even lain, umumnya penyelenggara pesta menghidangkan tumpeng. Mungkin
karena mudah, tidak bingung menyerasikan nasi dan lauk pauknya. Yang penting rame ketika acara motong tumpeng yang
biasanya ditandai dengan menyendok puncak tumpeng dan memberikan pada seseorang
yang dihormati/disayangi.
Ternyata
bentuk tumpeng yang mengerucut keatas merupakan symbol agar kualitas hidup
terus meningkat, sedangkan lauk pauk menjadi symbol ekosistem kehidupan alam.
Itulah mungkin penyebab begitu beragamnya lauk yang tersaji di tumpeng, mulai
dari urap, telur balado, ayam goreng, sambal goreng tempe, perkedel dan tentu
saja tak pernah ketinggalan: “sambal!”
Mengingat
begitu seringnya tumpeng disajikan, kamipun memutar otak agar syukur-syukur
jika suatu kali nanti mendapat order, minimal ya memperkenalkan makanan olahan
singkong dalam bentuk nasi tumpeng.
Tentu
saja tidak langsung heboh, kami selalu patungan. Pada minggu yang dijanjikan
semua anggota mendapat tugas sesuai kemampuan. Ada yang membawa telur balado,
yang lainnya membawa sambal goreng, sedangkan saya membawa hmmmm … kok ngga bawa apa-apa ya? ^_^
Kalo nggak salah sih waktu itu usai Idul Adha sehingga ibu ketua kelompok tidak keberatan membuat rendang daging sapi. Biasanya saya mengambil alih tugas membawa bahan makanan yang sulit ditemukan/dibeli atau mereka tidak/belum mengenal bahan tersebut.
Kalo nggak salah sih waktu itu usai Idul Adha sehingga ibu ketua kelompok tidak keberatan membuat rendang daging sapi. Biasanya saya mengambil alih tugas membawa bahan makanan yang sulit ditemukan/dibeli atau mereka tidak/belum mengenal bahan tersebut.
Bagaimana
dengan singkong? Kami menemukan salah seorang warga yang usai memanen singkong.
Wah kebetulan banget, karena singkong baru dipanen biasanya empuk dan
manis.
Di
bawah ini resep jika ingin membuat nasi tumpeng singkong untuk ukuran satu
keluarga. Sekitar untuk 4- 6 orang. Jika ingin membuat tumpeng besar/kecil,
silakan dihitung 2, 3 atau 5 kali lipat
, sesuai jumlah orang yang diundang.
Bahan
baku:
- 1 kg singkong, parut kasar.
- 1200 ml santan
- 2 sdm garam
- 4 lembar daun salam
- 1 lembar daun pandan
- 2 batang sereh
- 1 sdm air jeruk nipis
Cara
membuat:
1. Kukus singkong parut (beras singkong).
2. Sementara itu masak santan kelapa bersama daun
salam, pandan dan sereh. Tambahkan garam. Masak terus hingga mendidih. Matikan
api.
3. Masukkan
singkong parut yg masih panas kedalam santan, aduk rata. Biarkan hingga santan
terserap habis, dan beras singkong berbentuk aron. Tuangi air jeruk nipis. Aduk
rata.
4. Kukus beras
singkong aron selama 20 menit, angkat. Cetak dalam cetakan tumpeng, yang ujung
lancipnya sudah dialas daun pisang dan dipoles sedikit minyak sayur.
Lauk
pauk untuk tumpeng singkong sedikit berbeda dengan nasi tumpeng pada umumnya,
yaitu lebih menekankan pada pemakaian cabai merah dan kelapa/santan seperti:
- Rendang
- Urap sayuran
- Sambal goreng kentang atau sambal goreng tempe
- Sambal bajak/sambal bawang
- Telur balado
- Perkedel, khusus perkedel bahan bakunya singkong juga
- Mustofa, terbuat dari irisan kentang, kacang, cabai
- Irisan tipis telur dadar
Oh
ya, beberapa teman rupanya mengganti nasi beras dengan nasi singkong lho.
Tipsnya
jangan menyamakan nasi singkong dengan nasi beras, karena takaran sedikitpun sudah mengenyangkan
tapi jumlah kalorinya lebih kecil dibanding nasi beras. Asyikkan?
Ingin
mencoba?
Ketika masih trial & error, masing-masing membawa lauk untuk dimakan bersama |
resep perkedel singkong disini
Comments
Post a Comment