Skip to main content

Dosa Ekologis Seorang Guru TK


13354054211987833494
pendidikan lingkungan hidup untuk anak-anak, sederhana tapi bermakna

Perbuatan baik haruslah benar. Apabila tidak benar maka akan menjadi kesalahan fatal. Contohnya menengok orang sakit adalah perbuatan baik. Tetapi menjadi tidak benar ketika tetangga satu RT menengok bersama-sama sekaligus. Apalagi sambil membawa makanan yang menjadi pantangan si sakit. Entahlah apa yang akan terjadi. Mungkin penyakitnya akan bertambah parah. Atau bahkan mungkin bisa lebih fatal.
Demikian pula halnya dengan pendidikan lingkungan hidup. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) selama 2 jam per minggu merupakan salah satu pelajaran yang termasuk muatan lokal (Mulok) yang harus diajarkan pada murid-murid sekolah di kotamadya Bandung.

Tetapi bagaimana apabila cara pengajarannya salah? Khususnya menyangkut anak-anak sekolah taman kanak-kanak (TK) yang masih polos bak kertas putih belum mendapat coretan apapun. Maka kesalahan harus diungkap tanpa tedeng aling-aling.
Tulisan penulis kali ini merujuk pada tulisan kompasianer Achmad Siddik mengenai seorang guru TK yang memberikan pendidikan lingkungan hidup pada murid-muridnya. Salah satunya adalah tatkala memperingati hari Air. Mengapa harus membagi-bagikan air minum dalam kemasan kepada orang tak mampu? Tahukah sang ibu guru bahwa dia sedang mengajar murid-muridnya membagikan sampah kemasan ? Tahukah dia bahwa dia sedang berkontribusi menambah sampah, alih-alih mengurangi? Tahukah dia bahwa hanya 10 % dari total sampah kemasan yang berhasil di daur ulang? Sisanya menunggu ratusan tahun lamanya untuk terurai di bumi?

Membagi-bagikan air minum dalam kemasan (AMDK) juga mengajarkan anak untuk mengikuti arus kapitalis yang telah lama menyengsarakan wong cilik dengan praktek privatisasi air. Sebagai warga yang peduli lingkungan dan tinggal di Bandung, mengapa tidak menghubungi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar, di jalan Piit no 5 Bandung? Disana banyak rekomendasi pelajaran untuk anak didik termasuk film tentang air. Tentang bagaimana air berproses dari air hujan dan mengendap dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun lamanya) hingga menjadi air tanah yang layak dikonsumsi.
Dengan menonton film seperti itu, anak didik akan lebih menghargai air. Karena proses edukasi memang harus dimulai dari diri sendiri. Dari yang terkecil dan mulai saat itu. Sesudah anak mempunyai cukup pemahaman barulah proses “memberi”.

Kegiatan menarik lainnya yang bisa dilakukan sesudah menonton film adalah menggambar. Anak-anak diberikan tugas menggambar tentang air sesuai gambaran yang mereka miliki lengkap dengan konsep yang mereka pahami tentang bagaimana cara/bentuk memberi air. Apakah takut hasilnya akan ngawur, jelek dan “liar”? mengapa? Biarkan saja. Itulah dunia mereka, bahkan kalaupun hasilnya adalah gambar air yang berbentuk melingkar-lingkar bak spiral atau kotak-kotak. Emang kenapa? Itu jauh lebih bagus daripada anak TK yang didikte memberi air dengan cara yang salah.

Serba bagus, serba enak dipandang dan memukau untuk dipotret. Itulah ciri karnaval. Tetapi mengapa harus diselenggarakan?  Sejauh mana manfaat dan keefektifannya? Siapa yang melihat karnaval? Warga di sekitar sekolah? Tukang becak? Sesudah itu apa kelanjutannya? Apakah penonton karnaval akan lebih menghargai air dan lingkungan hidupnya? Akan teredukasi?
Bukankah karnaval seperti itu hanya menghasilkan tumpukan sampah? Duh, semoga mereka tidak menggunakan styrofoam untuk membuat tulisan dan gambar yang digantungkan di bagian depan badan mereka yang mungil. Apabila mereka menggunakan styrofoam, tidak ada artinya mereka menyintai pohon. Karena usia pohon jauh dibawah usia styrofoam yang tidak akan lenyap dari muka bumi kecuali dibakar. Malangnya membakar styrofoam menimbulkan masalah lain yaitu menyebarkan asap yang mengandung styrene yang berpotensi menyebabkan kerusakan otak ketika dihirup.

Mengapa tidak diadakan lomba memilah sampah organik dan anorganik dan memasukkannya ke tempat sampah organik dan anorganik? Lebih baik lagi diperkenalkan B3 sebagai limbah berbahaya, contohnya batu batere. Sehingga anak-anak tidak sembarangan bermain dengan batu batere yang sudah rusak hingga mengeluarkan cairan. Lomba cerdas cermat juga menyenangkan. Tentu saja dengan pertanyaan setingkat mereka, misalnya:
“Termasuk jenis apakah sampah kertas?”
“Termasuk jenis apakah sampah sedotan?
Tidak hanya pohon produktif, anak-anak juga bisa diajarkan ber-urban farming di pot atau di polybag dan memasak hasilnya untuk dimakan bersama. Misalnya sayur bening bayam dan jagung manis. Anak-anak hanya perlu membawa nasi dalam misting dan air minum dalam tumbler.
Ada lagi? Banyak! Selain penilaian siapa yang paling rajin membawa bekal makanan sehat, anak-anak juga dapat diajarkan mengisi kompos dengan sisa sayuran atau sisa makanan ke dalam kotak takakura dan atau lubang biopori. Mau mengajak anak-anak TK belajar membuat kotak takakura dan lubang resapan biopori (LRB)? Bisa juga, toh cara membuatnya mudah.

Edukasi lingkungan hidup pada anak-anak TK, sesungguhnya merupakan tugas mulia. Gampang-gampang susah karena berhadapan dengan anak-anak yang mudah buyar konsentrasi belajarnya. Karena itu sebagai guru TK yang mempunyai otoritas sekaligus kecintaan pada anak-anak, seharusnya semua dipersiapkan dengan teliti mengingat dia sedang melukis ingatan terdalam seorang anak tentang lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup yang harus dia jaga karena milik generasi selanjutnya.

Maaf, tulisan kali ini mungkin sangat pedas. Tapi proses edukasi haruslah benar, tidak sekedar baik. Karena seperti contoh yang pernah diberikan ustaz Aam Amirudin. Sholat Subuh itu jumlahnya hanya 2 rakaat. Apabila mau ditambah menjadi 4 rakaat adalah baik, tapi tidak benar alias salah.
**Maria Hardayanto**

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Tumpeng Singkong Yang Lekker

  Nasi tumpeng singkong pesanan Kecamatan Sukajadi Siapa yang tak kenal tumpeng? Setiap syukuran rumah baru, ulang tahun, khitanan dan berbagai even lain, umumnya penyelenggara pesta menghidangkan tumpeng. Mungkin karena mudah, tidak bingung menyerasikan nasi dan lauk pauknya. Yang penting rame ketika acara motong tumpeng yang biasanya ditandai dengan menyendok puncak tumpeng dan memberikan pada seseorang yang dihormati/disayangi.  Ternyata bentuk tumpeng yang mengerucut keatas merupakan symbol agar kualitas hidup terus meningkat, sedangkan lauk pauk menjadi symbol ekosistem kehidupan alam. Itulah mungkin penyebab begitu beragamnya lauk yang tersaji di tumpeng, mulai dari urap, telur balado, ayam goreng, sambal goreng tempe, perkedel dan tentu saja tak pernah ketinggalan: “sambal!” Mengingat begitu seringnya tumpeng disajikan, kamipun memutar otak agar syukur-syukur jika suatu kali nanti mendapat order, minimal ya memperkenalkan makanan olahan singkong da...

Ganyong, Salah Satu Solusi Ketahanan Pangan

tanaman ganyong, rimpangnya bisa menjadi pengganti beras Indonesia terkenal kaya raya, subur makmur lohjinawi. Tapi mengapa kita selalu terpaku pada impor? Sandang , pangan , papan berbahan baku impor. Bahkan apabila tidak berhati-hati, maka sumber energypun sebentar lagi harus diimpor. Padahal ada banyak alternatif lain selain beras yang selama ini kita konsumsi. Ada alternatif lain selain mengonsumsi obat/suplemen dari apotik? Dan alternatif lain itu kemungkinan besar terserak di pekarangan rumah/ taman kota.   Contohnya tanaman bunga dahlia yang cantik dan indah. Tidak banyak yang mengetahui bahwa umbi dahlia  mengandung  inulin yang  berfungsi sebagai prebiotik karena menjadi komponen pangan substrat mikroflora menguntungkan di dalam usus. Inulin juga membantu  meningkatkan penyerapan kalsium yang akan mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang. Sedangkan sebagai bahan makanan alternative, umbi tanaman bunga tasbih (Canna edulis Kerr)...

Cup Cake Bayam, Rayuan Maut Untuk Anak-anak Komunitas yang Enggan Makan Sayur

panen bayam di Bandung Berkebun Anak-anak ngga mau makan sayur? Duh, rupanya jadi cerita klise yang diulang-ulang, ya? Padahal salah satu hasil urban farming yang berlimpah di komunitas dampingan adalah bayam. Mudah tumbuhnya dan seedsnyapun murah. Alhasil sering banget berakhir sia-sia karena keluarga bosen makan sayur bening bayam. Pastinya harus ada strategi khusus agar sayuran bayam bisa diberdayakan ya? Bukan saja agar tidak terbuang, bayam juga bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja? 1.       Kandungan Vitamin A nya sangat tinggi sehingga pastinya berkhasiat menjaga kesehatan mata. 2.       Mengandung Vitamin K yang pastinya membantu penyerapan Kalsium. Sehingga sangat berguna untuk tumbuh kembang anak juga orang lanjut usia. 3.       Mengandung flavgonoid sehingga mampu meredam infeksi tubuh yang sebabkan kanker. 4.       Mengandung banyak serat yang bermanfa...