Skip to main content

Tulisan Danti


Bunda Maria.

http://cinnamome37.blogspot.com/2012/10/bunda-maria.html


"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. 

Menulis adalah bekerja untuk keabadian." 

-Pramoedya Ananta Toer



Untuk warga Bandung yang sering berkegiatan terutama di bidang lingkungan, sosok Maria Hardayanto, nama lengkap Bunda,  pasti sudah tidak asing lagi. Kali ini Bunda Maria menjadi narasumber Pelatihan "Menulis itu Asyik" KAIL. Aktivitas yang begitu padat, termasuk menjadi pembina di beberapa komunitas, tidak menjadi penghalang Bunda untuk menulis. Menulis sudah menjadi satu kebutuhan dan bagian hidup terpenting bagi Bunda.

Kata Bunda, anak muda sekarang lebih jarang menulis. Bener ngga, ya? Wah, kalau itu aku kurang tahu. Tapi saya banyak menemukan teman-teman (yang tentunya masih muda) yang hebat dalam menulis, dan rajin mengunggah tulisannya. Buktinya? Blogroll di "Roemah Kajoemanis" ini terpaksa aku bagi empat karean terlalu banyak kalau dijadikan satu, haha :))

Bunda menanyakan peserta pelatihan, pada sudah punya blog atau belum. Kenapa bikin blog? Bunda bilang, blog adalah tempat yang paling tepat untuk menulis apa yang dilihat sehari-hari. Saat ini Bunda memiliki 7 blog. Ada yang masih aktif terisi ada yang tidak. Kenapa sebanyak itu? Supaya semua tulisannya tersimpan pada "laci-laci"nya. Dari semua blog tersebut, Bunda merasa paling senang menggunakan Kompasiana. Saat ini Bunda sudah mengunggah sebanyak 275 tulisan di sini (pada tgl 23 Okt 2012). Menurut Bunda, tulisan di Kompasiana lebih banyak yang membaca karena tulisan-tulisan baru selalu muncul di halaman depannya. Kalau aku sendiri sih masih lebih suka menulis di blog karena merasa masih punya kebebasan untuk mendekorasi blognya menjadi "rumah yang nyaman", dan dibuat supaya tampilannya se"aku" mungkin. Masalah banyak yang baca atau tidak, aku (hampir) selalu mengunggah tautan tulisan di blog ke FB.

Menulis adalah salah satu senjata terampuh untuk sebuah perubahan. Saat melihat ada kondisi yang tidak semestinya, kita dapat mengubah energi "ngomel-ngomel" menjadi energi lebih positif dan solutif dengan menulis. Melalui tulisan, kita juga dapat memberikan apresiasi untuk orang yang sudah berbuat kebaikan untuk kita. Ceritakan apa yang kita alami, siapa tahu menjadi inspirasi kebaikan untuk orang lain juga.

Banyak sisi yang bisa kita kupas dari keseharian kita. Hanya dengan berbekal buku kecil, pena, dan kamera saku sederhana, Bunda merekam hal-hal dalam keseharian, dan menyebarkannya melalui tulisan-tulisan di blog. Harapan Bunda sederhana, dengan berbagi kepedulian melalui tulisan, kepekaan pembaca bisa lebih terasah sehingga dapat melakukan aksi nyata untuk lingkungannya. Bisa jadi yang kecil dan sederhana tersebut berguna untuk orang lain. Jadikan kegelisahan kita menjadi kegelisahan dan pembicaraan bersama. Banyak hal yang tampak sepele namun akhirnya banyak yang berbagi cerita serupa. Lebih seru lagi kalau nantinya bisa saling berbagi solusi dan respon.

Menulis memang perlu ilmu seperti ilmu dasar 5W1H. Tapi yang lebih penting ACTION!!, tulis saja dulu. Terkadang mengawali sebuah tulisan menjadi hal yang sulit. Tips dari bunda, tulis saja dulu hal-hal yang terbayang atau sudah ada di pikiran kita. Kalau Bunda sih, setelahnya pergi dari depan laptop, nyiram tanaman, sapu-sapu, baru kembali lagi untuk menyelesai tulisan. Kalau sudah ada paragraf awalnya, kerangka, biasanya ke belakangnya lebih mudah. Tips lain dari Bunda, kalau menulis di blog jangan terlalu panjang, bahasanya cair dan jangan terlalu baku supaya orang ngga males baca.

Dari sesi ini Bunda mengingatkan, menulis sebenarnya bukan suatu hal yang sulit. Dengan niat, tulisan pasti jadi. Sekarang tinggal bagaimana kita mengasah kepekaan kita dalam membaca lingkungan, termasuk mengasah empati kita untuk melihat sisi lain dari setiap hal yang kita lihat, kita dengar, kita alami, dan kita rasakan.

Terima kasih, Bunda.. Semoga aku semakin terpacu untuk menulis :)

Tulisan Ardanti Andiarti, alumni TL ITB yang sekarang sedang asyik mengajar di Rumah Semi Palar Bandung, terimakasih @ Danti ........    :)

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Tumpeng Singkong Yang Lekker

  Nasi tumpeng singkong pesanan Kecamatan Sukajadi Siapa yang tak kenal tumpeng? Setiap syukuran rumah baru, ulang tahun, khitanan dan berbagai even lain, umumnya penyelenggara pesta menghidangkan tumpeng. Mungkin karena mudah, tidak bingung menyerasikan nasi dan lauk pauknya. Yang penting rame ketika acara motong tumpeng yang biasanya ditandai dengan menyendok puncak tumpeng dan memberikan pada seseorang yang dihormati/disayangi.  Ternyata bentuk tumpeng yang mengerucut keatas merupakan symbol agar kualitas hidup terus meningkat, sedangkan lauk pauk menjadi symbol ekosistem kehidupan alam. Itulah mungkin penyebab begitu beragamnya lauk yang tersaji di tumpeng, mulai dari urap, telur balado, ayam goreng, sambal goreng tempe, perkedel dan tentu saja tak pernah ketinggalan: “sambal!” Mengingat begitu seringnya tumpeng disajikan, kamipun memutar otak agar syukur-syukur jika suatu kali nanti mendapat order, minimal ya memperkenalkan makanan olahan singkong da...

Ganyong, Salah Satu Solusi Ketahanan Pangan

tanaman ganyong, rimpangnya bisa menjadi pengganti beras Indonesia terkenal kaya raya, subur makmur lohjinawi. Tapi mengapa kita selalu terpaku pada impor? Sandang , pangan , papan berbahan baku impor. Bahkan apabila tidak berhati-hati, maka sumber energypun sebentar lagi harus diimpor. Padahal ada banyak alternatif lain selain beras yang selama ini kita konsumsi. Ada alternatif lain selain mengonsumsi obat/suplemen dari apotik? Dan alternatif lain itu kemungkinan besar terserak di pekarangan rumah/ taman kota.   Contohnya tanaman bunga dahlia yang cantik dan indah. Tidak banyak yang mengetahui bahwa umbi dahlia  mengandung  inulin yang  berfungsi sebagai prebiotik karena menjadi komponen pangan substrat mikroflora menguntungkan di dalam usus. Inulin juga membantu  meningkatkan penyerapan kalsium yang akan mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang. Sedangkan sebagai bahan makanan alternative, umbi tanaman bunga tasbih (Canna edulis Kerr)...

Cup Cake Bayam, Rayuan Maut Untuk Anak-anak Komunitas yang Enggan Makan Sayur

panen bayam di Bandung Berkebun Anak-anak ngga mau makan sayur? Duh, rupanya jadi cerita klise yang diulang-ulang, ya? Padahal salah satu hasil urban farming yang berlimpah di komunitas dampingan adalah bayam. Mudah tumbuhnya dan seedsnyapun murah. Alhasil sering banget berakhir sia-sia karena keluarga bosen makan sayur bening bayam. Pastinya harus ada strategi khusus agar sayuran bayam bisa diberdayakan ya? Bukan saja agar tidak terbuang, bayam juga bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja? 1.       Kandungan Vitamin A nya sangat tinggi sehingga pastinya berkhasiat menjaga kesehatan mata. 2.       Mengandung Vitamin K yang pastinya membantu penyerapan Kalsium. Sehingga sangat berguna untuk tumbuh kembang anak juga orang lanjut usia. 3.       Mengandung flavgonoid sehingga mampu meredam infeksi tubuh yang sebabkan kanker. 4.       Mengandung banyak serat yang bermanfa...